Profil Desa Simbang
Ketahui informasi secara rinci Desa Simbang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Simbang, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, mengulas mendalam potensi pertanian, kondisi demografi, geliat sosial masyarakat, dan arah pembangunan desa. Sebuah rujukan informatif berbasis data akurat mengenai salah satu desa strategis
-
Basis Agraris yang Kuat
Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, khususnya padi dan palawija, yang menjadi sumber utama mata pencaharian penduduk.
-
Sejarah Unik Penyatuan Wilayah
Desa Simbang terbentuk dari gabungan tujuh dusun bersejarah yang memiliki asal-usul nama dan cerita tersendiri, mencerminkan kekayaan budaya lokal.
-
Pemerintahan Progresif dan Masyarakat Aktif
Adanya perencanaan pembangunan yang terstruktur (APBDes) dan kehidupan sosial yang dinamis melalui organisasi kemasyarakatan menunjukkan desa yang terus bergerak maju.

Desa Simbang, yang berlokasi di Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah dengan denyut nadi agraris yang kental dan dinamika sosial yang hidup. Terletak di salah satu kecamatan yang menjadi penyangga ekonomi Banjarnegara, Desa Simbang menyimpan beragam potensi, mulai dari sektor pertanian yang menjadi tulang punggung hingga geliat pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Profil ini akan mengupas secara objektif dan mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Simbang sebagai sebuah komunitas yang terus berkembang, berdasarkan data faktual dan informasi terkini dari berbagai sumber terpercaya.
Kondisi Geografis dan Demografi
Secara geografis, Desa Simbang menempati posisi yang cukup strategis di Kecamatan Mandiraja. Wilayahnya yang subur sangat mendukung aktivitas pertanian masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan portal Satu Data Banjarnegara, Desa Simbang memiliki luas wilayah sekitar 158,50 hektar atau 1,58 km².
Batas-batas wilayah Desa Simbang secara administratif ialah:
- Sebelah Utara berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Mandiraja.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah perbukitan atau desa tetangga.
- Sebelah Barat terhubung dengan pusat aktivitas ekonomi kecamatan.
- Sebelah Timur berbatasan langsung dengan desa lainnya, menjadi jalur perlintasan warga.
Dari sisi kependudukan, data tahun 2022 dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mencatat jumlah penduduk Desa Simbang mencapai 2.573 jiwa. Dengan luas wilayah 1,58 km², maka kepadatan penduduk di Desa Simbang berada di angka sekitar 1.628 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah desa, menandakan area permukiman yang padat dan interaksi sosial yang intensif. Komposisi penduduknya terdiri dari berbagai kelompok usia, dengan mayoritas berada pada usia produktif yang aktif menggerakkan roda perekonomian desa, terutama di sektor pertanian dan usaha kecil.
Sejarah dan Pemerintahan Desa
Asal-usul Desa Simbang memiliki catatan sejarah yang unik dan kaya akan nilai-nilai lokal. Berdasarkan catatan sejarah yang terdokumentasi, Desa Simbang tidak terbentuk dari satu wilayah tunggal, melainkan merupakan hasil penyatuan dari tujuh dusun atau perkampungan yang lebih kecil pada masa lampau. Ketujuh dusun tersebut yakni Simbang, Wonolobo, Semanding, Genting, Pangempon, Kertosobo dan Pencil. Masing-masing nama dusun memiliki makna filosofisnya, seperti Wonolobo yang berarti "lahan yang luas" atau Semanding yang bermakna "berserah diri kepada Yang Maha Kuasa".
Penyatuan ini pada akhirnya membentuk satu entitas administrasi yang lebih kuat di bawah satu kepemimpinan tunggal dengan nama Desa Simbang. Warisan sejarah ini membentuk karakter masyarakat yang majemuk namun tetap terikat dalam satu kesatuan desa.
Struktur pemerintahan Desa Simbang berjalan secara aktif dan terorganisir, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Dusun (Kadus). Pemerintahan desa menunjukkan komitmennya dalam perencanaan pembangunan, seperti yang terlihat dari kegiatan "Paparan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) TA 2025" yang dilaksanakan pada akhir tahun 2024. Kegiatan ini melibatkan Camat, pendamping desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh masyarakat, yang menunjukkan adanya proses perencanaan partisipatif dan transparan untuk alokasi dana desa demi kemajuan wilayah.
Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan
Perekonomian Desa Simbang sangat bertumpu pada sektor agraris. Lahan persawahan yang membentang luas menjadi pemandangan utama sekaligus sumber penghidupan bagi mayoritas warganya. Komoditas utama yang dihasilkan yaitu padi. Selain itu, para petani juga menanam palawija seperti jagung, singkong, dan kacang-kacangan sebagai alternatif atau tanaman rotasi untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan. Sistem irigasi yang cukup memadai menjadi faktor pendukung utama keberhasilan sektor pertanian di wilayah ini.
Di luar pertanian tanaman pangan, sebagian warga juga mulai mengembangkan usaha di bidang peternakan skala rumah tangga, seperti ternak ayam, kambing, dan sapi. Sektor ini menjadi sumber pendapatan tambahan yang cukup menjanjikan. Seiring dengan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Banjarnegara yang terus mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Desa Simbang juga menunjukkan geliatnya. Beberapa warga menjalankan usaha rumahan seperti produksi makanan ringan, kerajinan tangan, atau membuka warung dan toko kelontong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat.
Meskipun belum muncul sebagai produk unggulan yang spesifik di tingkat kabupaten, potensi pengembangan UMKM berbasis hasil pertanian sangat terbuka lebar. Pengolahan hasil panen menjadi produk bernilai tambah, misalnya, dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa di masa depan.
Pembangunan Infrastruktur dan Sosial Kemasyarakatan
Pembangunan di Desa Simbang terus berjalan secara bertahap, baik yang didanai melalui dana desa maupun program dari pemerintah di tingkat lebih tinggi. Perbaikan dan pemeliharaan jalan desa menjadi salah satu prioritas untuk memastikan kelancaran akses transportasi dan distribusi hasil bumi. Selain itu, program-program seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang tercatat pernah dilaksanakan pada tahun 2023 menunjukkan adanya perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas hidup warga melalui perbaikan hunian yang layak.
Kehidupan sosial di Desa Simbang berjalan dengan sangat dinamis. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih terjaga kuat di kalangan masyarakat. Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan komunal yang sering diadakan. Organisasi kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), kelompok tani, dan Karang Taruna "Yudha Wisesa" menjadi wadah bagi warga untuk berinteraksi dan berkegiatan.
Sebuah pemberitaan dari media lokal menyoroti kolaborasi apik antara Pemerintah Desa Simbang dengan Karang Taruna dalam menyelenggarakan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Kegiatan semacam ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas, menumbuhkan jiwa nasionalisme, dan menjaga kerukunan antarwarga dari berbagai generasi.
Tantangan dan Arah Pengembangan ke Depan
Seperti halnya banyak desa lain di Indonesia, Desa Simbang menghadapi serangkaian tantangan modern. Salah satunya yaitu menjaga minat generasi muda untuk tetap bekerja di sektor pertanian. Arus urbanisasi dan tawaran pekerjaan di sektor non-pertanian menjadi daya tarik yang dapat mengurangi jumlah tenaga kerja produktif di desa. Oleh karena itu, modernisasi pertanian melalui teknologi dan inovasi menjadi sebuah keharusan agar sektor ini tetap relevan dan menguntungkan.
Tantangan lainnya ialah meningkatkan skala dan daya saing UMKM lokal. Keterbatasan akses terhadap modal, pemasaran yang masih bersifat konvensional, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi pekerjaan rumah yang perlu diatasi secara bersama-sama oleh pemerintah desa dan masyarakat.
Arah pengembangan Desa Simbang ke depan tampaknya akan berfokus pada penguatan sektor pertanian yang berkelanjutan sambil terus mendorong diversifikasi ekonomi melalui UMKM. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar seperti jalan, irigasi, dan akses digital akan menjadi fondasi penting. Di samping itu, investasi pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pemberdayaan organisasi pemuda serta perempuan akan menjadi kunci untuk membuka potensi desa secara maksimal.
Masa Depan Cerah Desa Simbang
Desa Simbang di Kecamatan Mandiraja merupakan representasi sebuah desa yang gigih bertumbuh. Dengan fondasi sejarah yang kuat, basis pertanian yang solid, serta modal sosial berupa masyarakat yang aktif dan pemerintahan yang terencana, Desa Simbang memiliki prospek yang cerah. Kemampuannya untuk menyeimbangkan tradisi agraris dengan tuntutan pembangunan modern akan menentukan laju kemajuannya. Dengan pengelolaan potensi yang tepat dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, Desa Simbang berpeluang besar untuk menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Banjarnegara.